Setiap sore
hari,
anjungan Pantai
Losari
selalu ramai, meski tak ada kegiatan khusus. Ruang terbuka ini menjadi tempat
rekreasi favorit bagi warga kota Makassar. Di sepanjang bibir pantai pedagang kaki lima ramai berjejer menjajakan
barang dagangannya. Salah
satu makanan khas Makassar yang banyak dijajakan di pinggir pantai losari
adalah pisang epe’, yakni pisang bakar berbagai rasa dengan kuah gula merah.
Pak
Junaidi, Dg. Mahmud, Dg. Arsyad, Baso Muhsin, dan Bu Hamida adalah 5 dari sekian banyak
pedagang pisang epe’ di sekitar pantai Losari. Pada hari-hari biasa, rata-rata
jumlah pendapatan kelimanya adalah Rp 340.00,00. Namun pada akhir pekan, pendapatan
Pak Junaidi meningkat sebesar Rp 60.000,00, pendapatan Dg.Mahmud dan Dg.Arsyad
masing-masing meningkat sebesar Rp 30.000,00, pendapatan Baso Muhsin meningkat
sebesar Rp 100.000,00, dan pendapatan Bu Hamida meningkat sebesar Rp 80.000,00.
Berapakah rata-rata pendapatan kelima pedagang pisang epe’ tersebut di akhir
pekan?
Although
no
specific
activities, Losari Beach
always
crowded every afternoon. This place
is
one of favorite
recreation
spots
for
Makassar residents. Tens of street vendors
line
up along shoreline to
peddle their
wares. One of the
famous typical food
of
Makassar is
being
sold on the beach
Losari
is
pisang
epe', the
various
flavors of grilled banana
with
brown
sugar sauce.
Mr. Junaidi, Dg. Mahmud, Dg. Arsyad, Baso Muhsin, and
Mrs. Hamida are 5 of many pisang epe’ traders around Losari beach. On a typical day, the
average of their revenue is Rp
340.00,00. But on the weekend, Mr. Junaidi’s revenue increased by Rp 60,000.00, and income of Dg. Arsyad and Dg. Mahmud increased by Rp 30.000,00 for each, Baso Muhsin’s income increased by
Rp 100,000.00, and Mrs. Hamida’s revenue increased by Rp 80.000,00. What is the average income of those five pisang epe’ traders on the weekends?
0 komentar:
Posting Komentar